Sehari setelah kejadian banjir dan tanah longsor di Desa Kaili pemerintah Desa Kaili bekerja sama dengan pemerintah kecamatan Suli Barat beserta masyarakat setempat mendirikan posko siaga bencana sekaligus sebagai dapur umum. Pemerintah setempat juga melakukan pendataan terhadap korban bencana khususnya bagi yang rumahnya hanyut dan korban yang belum di temukan.
Berita terkini ada 15 rumah hanyut 9 warga Desa Kaili dan 6 masyarakat poringan namun berdomisi di desa Kaili. Kemudian ada beberapa rumah rusak berat dan rusak sedang. Data tersebut akan bertambah seiring dengan pendataan yang terus dilakukan.
Sebelumnya posko bencana ini hanya memamfaatkan fasilitas dan barang yang ada di kantor Desa Kaili dan pemasangan terpal di bagian depan kantor Desa sampai akhirnya anda bantuan alat masak serta tenda bencana dari Kemensos.
Masyarakat setempat membantu menyiapkan makanan bagi masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor dan tentunya untuk para Tim Sar yang membantu dalam proses pencarian korban bencana.
Kepala desa Kaili menyampaikan bahwa langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah desa Kaili adalah melakukan pendataan korban yang terdampak dan mendirikan posko siaga bencana.
"Kami dari pemerintah desa Kaili sekarang berusaha untuk melakukan pendataan korban yang terdampak dan tentunya fokus untuk melakukan pencarian korban lainnya yang belum ditemukan" ujarnya.
Baca Juga : Korban banjir dan tanah longsor di Desa Kaili akhirnya ditemukan