Desa adalah masa depan. Desa yang cerdas adalah desa yang mengikuti perkembangan zaman dan mampu mandiri namun tetap menjunjung tinggi nilai kebersamaan, gotong-royong, adat istiadat dan spritualisme yang menjadi kekualatan nilai lokal. Di masa depan desa akan menghadirkan masyarakat yang tidak terpusat namun saling terhubung dengan pengembangan teknologi digital dalam berbagi informasi. Namun ada pepatah mengatakan bahwa masa depan adalah apa yang kita lakukan saat ini dan masa depan itu dibuat, bukan ditunggu. Apakah kita mau mulai melakukan pengembangan awal atau justru semakin jauh untuk menuju Desa Cerdas ? Semua sangat tergantung dari kemauan semua pihak khususnya warga desa.
Salah satu konsep pengembangan desa yang cocok untuk era sekarang adalah konsep Desa Cerdas yaitu konsep pengembangan desa dengan memanfaatkan teknologi digital baik untuk pelayanan publik dan pengembangan kawasan seperti infrastruktur, teknologi informasi, teknologi komunikasi, transportasi, zonasi, irigasi, drainase, dan energi.
Aspek yang harus dipenuhi dalam awal pengembangan Desa Cerdas dengan Smart Village antara lain:
- Optimalisasi pemanfaatan energi, contohnya adalah desa cerdas yang dapat menghasilkan energi listrik sendiri dengan sumber daya lokal.
- Optimalisasi pengelolaan lingkungan, contohnya adalah desa cerdas yang mampu menyediakan teknologi pengolahan dan pengelolaan air minum dari sumber mata air lokal secara efisien.
- Optimalisasi teknologi pada sektor pertanian, contohnya adalah desa cerdas yang mampu meningkatkan hasil panen dengan menerapkan teknologi tepat guna bidang pertanian atau desa yang mampu menyediakan air untuk pengairan sawah secara efisien.
- Optimalisasi layanan pemerintah desa dalam sistem informasi desa, contohnya adalah desa cerdas yang mampu menyediakan sistem informasi yang baik dan sistem pelayanan yang mudah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat
Desa adalah wujud keberagaman. Dari Indonesia bagian timur ke Indonesia bagian barat, desa memiliki perbedaan karakteristik dan ciri khas masing-masing yang luar biasa untuk mewujudkan desa cerdas. Perbedaan kondisi geografis, adat istiadat, atau budaya penduduknya mewarnai pengembangan desa cerdas. Desa cerdas tentunya punya masalah berbeda-beda yang sepertinya tidak mungkin dapat dipecahkan dengan satu solusi seragam untuk semua desa di Indonesia. Begitu juga potensi pengembangan yang dimiliki desa cerdas juga sangat beragam dari aspek pertanian, pariwisata, pertambangan, atau energi.
Perbedaan karakteristik antara wilayah satu dengan yang lain membuat desa harus inisiatif dan kreatif untuk mengembangkan potensinya menuju desa cerdas. Solusi ide pengembangan desa cerdas dan penyelesaian masalah desa dapat dicari dengan belajar dari desa lain. Tidak dipungkiri bahwa banyak desa-desa cerdas di Indonesia sudah berkembang, contohnya : Desa Panggungharjo di Kabupaten Bantul, DIY yang sukses dengan pemberdayaan masyarakatnya dan pengolahan energi terbaharukan, sedangkan Desa Ponggok di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan Desa Ngroto di Kabupaten Malang sukses dengan pengembangan pariwisatanya. Desa-desa cerdas tersebut berhasil mengembangkan potensi desanya untuk menjadi desa yang mandiri, dengan awal pengembangan yang tentunya tidak mudah.
Berdasarkan hal itu, langkah awal untuk desa dalam menerapkan desa cerdas adalah dengan sharing berbagi informasi antar desa dengan memanfaatkan teknologi digital. Sistem informasi dengan media digital mempermudah setiap orang untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Dengan menerapkan teknologi digital informasi maka batas geografi hanyalah batas maya yang dapat ditembus oleh teknologi internet. Dampak positifnya, ide dan gagasan cemerlang dapat berpindah lokasi dari desa cerdas ke desa cerdas lainnya dengan mudahnya untuk dimanfaatkan. Oleh karena itu, marilah kita mulai melangkah untuk melakukan pengembangan menuju desa cerdas dari sudut pandang teknologi digital informasi.
Pengembangan desa cerdas bertujuan menghapus batas ruang dan waktu untuk meningkatkan kinerja serta pelayanan pemerintah desa dalam pelaksanaan APBDes, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduk desa. Dinamika di perdesaan saat ini yaitu perdesaan yang kaya akan hasil bumi dan pertaniannya tetapi mempunyai masalah dalam distribusi barang mentah bahkan pemasaran produk olahannya. Hal tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi informasi, desa yang cerdas memiliki kemampuan bisa mengedukasi masyarakat untuk mempromosikan produk yang mereka miliki dengan jaringan yang sangat luas dengan harga pasar. Berbagai sistem pertanian, perikanan dan pertambangan dapat dilengkapi sarana digital sesuai kebutuhan, sehingga mata rantai distribusi akan semakin mudah, dan desa semakin maju dan mandiri.
Menuju Desa Cerdas, mengapa tidak mulai dari sekarang ?
.
Sumber : catatan singkat Aziz Aripuddin (Pegiat & Praktisi Desa Digital di Luwu)